PROFIL DESA HARGOMULYO
SEJARAH DESA
Asal-usul
SEJARAH BERDIRINYA DESA HARGOMULYO KECAMATAN SEKAMPUNG TAHUN 1941. pada jaman pemerintahan kolonisasi Belanda untuk mengurangi kepadatan penduduk di pulau jawa, maka diadakan kolonisasi yaitu pemindahan penduduk dari pulau jawa ke pulau sumatera untuk membuka hutan.
Maka pada hari jum’at legi bulan maulid tahun 1360 hijriah sama dengan tanggal 4 juli 1941 masehi didatangkanlah 500 KK untuk membuka hutan belantara. Dengan pembekalan tekat dan semangat untuk mempertahankan hidupnya, setiap keluarga dengan alat yang sangat sederhana dan tradisional dan mulailah dilakukan penebangan hutan.
Setelah hutan dibuka berupa lahan didirikanlah bedeng-bedeng yaitu gubuk-gubuk los panjang yang terdiri dari tiang kayu bulat, atap daun nipah dan dinding kulit kayu, bedeng tersebut berjumlah 4 buah.
Pada 4 buang bedeng itulah 500 KK dapat berlindung dari terik panas matahari, hujan dan angin jika malam hari hanya sebagai tempat melepas lelah. Setiap KK diberi garapan 1 (satu) bahu peladangan dan ¼ (seperempat) bahu pekarangan.
Pada waktu penebangan hutan tidak sedikit korban jiwa tertimpah kayu karena belum berpengalamannya menebang hutan,kemudian ada yang meninggal dimakan binatang buas.
Berawal dari kesedihan karena pada awal membuka hutan disamping dengan alat yang sangat sederhana juga pembekalan bahan makanan yang sangat kurang itupun mencari bawonan disimbawaringin, kemudian berangsur-angsur menjadi kegembiraan karena telah dapat menikmati hasil panennya.
Tiap bedeng diketua oleh seorang ketua bedeng yaitu :
- ketua bedeng satu nama : bapak JUMADI ATMO (Alm)
- ketua bedeng dua : bapak JUADIREJO (Alm)
- ketua bedeng tiga : bapak HARJO SUYONO(Alm)
- ketua bedeng empat : bapak SASTRO DIHARJO(Alm)
Kemudian oleh pemerintah koloni Belanda bedeng tersebut diberi urutan nomor 66. dan selanjutnya dari bedeng-bedeng terebut diperintahkan untuk membentuk pemerintahan kampung, maka terpilihlah bapak NGADIWIRANU BAPAK KEPALA KAMPUNG dan CARIK KAMPUNG BAPAK SUKARJO dengan membawahi 4 (empat) ketua bedeng.
Pada pemerintahan bapak NGADIWIRANU bersama-sama dengan perangkat kampung yang ada mengadakan musyawarah untuk memberi nama kampung dan dari hasil musyawarah semua sepakat bahwa nama kampung ini adalah : DESA HARGOMULYO. yang mengandung arti HARGO adalah : GUNUNG dan MULYO adalah : MULIA.
Tujuan dari pemberian nama tersebut antara lain dari hutan yang bergunung dihharapkan penduduknya dapat hidup mulia.
Baru saja rakyat hargomulyo gembira menikmati hasil panennya bagaikan mimpi indah, namun semua itu sirna seketika karena dengan kekalahan kerajaan Belanda, maka pada yahun 1942-1944 diperintahkan oleh militer JEPANG yang terkenal kejam dan ganas, oleh Belanda di sebut : S O B ( STAAT VAN OORLOG EN BELEG ) dalam keadaan disurat perang.
Kemudian kadaan perekonomian sangat menyedihkan karena semua hasil panen dikeruk oleh pemerintahan , sehingga rakyat banyak yang terserang penyakit busung lapar, berpakain karung goni dan banyak yang meninggal dunia. Karena ganasnya bala Tentara Jepang itulah rakyat yang semula 500 KK tinggal 260 KK saja, yang terbagi dari tiap-tiap bedeng yaitu : bedeng tiga ( C ) kosong sama sekali, bedeng empat tinggal 12 KK yang sekarang terkenel disebut bedeng (B 12), kemudian bedeng tinggal 18 KK yang sekrang terkenal dengan sebutan bedeng wolulas (18. A ) yang masih banyak adalah bedeng I (satu) dari jumlah yang tinggal tersebut.
Akhirnya pemerinthan Jepang pada tahun 1944 medatangkan penduduk dari pulau jawa yang disebut transmigrasi, pertama datang 75 KK dan yang kedua 85 KK untuk mengisi bdeng-bedeng yang telah kosong.
Kemudian pada Tahun 1945 Militer Jepang kalah perang dengan Tentara Sekutu pada perang Dunia ke II, maka Indonesia di Proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, bertitik tolak dari Indonesia telah merdeka ini maka pemerintahan desa semakin disempurnakan dan kehidupan masyarakat berangsur-angsur semakin baik.
Setelah bapak NGADIWARANU berakhir masa jabatanya sebagai kepala Kampung pertama, maka sampai sekarang telah mengalami beberapa pergantian kepala kampung atau kepala desa dan pengembangan struktur desa.
Adapun kepala desa yang pernah menjabat di desa hargomulyo dari tahun 1941 sampai dengan sekarang adalah sebagai berikut :
2.1.2. Legenda Desa
DAFTAR NAMA – NAMA KEPALA DESA HARGOMULYO
No
|
Periode
|
Nama Kepala Desa
|
Keterangan
|
1.
|
1941 - 1944
|
NGADI WIRANU
|
Menjabat 3 (Tiga) Tahun
|
2.
|
1944 - 1965
|
SUGIMAN IBNU SAPUTRO
|
Menjabat 4 (Empat) Periode
|
3.
|
1965 - 1967
|
BURHANUDIN
|
Menjabat Sebagai PJS
|
4.
|
1967 - 1969
|
WIRYO WIHARJO
|
Menjabat 2 (dua) Tahun
|
5.
|
1969
|
PUJODIYONO
|
Menjabat kurang dari 1 Tahun
|
6.
|
1969-1998
|
SOEWARDJO
|
Menjabat 29 Tahun
|
7.
|
1999-2013
|
RAKIMIN
|
Menjabat 14 Tahun
|
8.
|
2014 – 2019
|
SETYO HARSONO, S.Pd
|
|
9
|
2020-2025
|
SETYO HARSONO, S.Pd
|
Masih menjabat
|